Inspirasi pada seseorang dapat datang dari apa saja dan di mana saja, bisa dari membaca, visual dan musik atau hal lain yang terlintas. 

Jiwa manusia menyukai harmoni sehingga saat mendengar musik dapat membantu kita menstimulasi imajinasi. Musik membuat kita berpikir tentang masa lalu, detik ini dan masa depan. 

Meskipun dapat memicu inspirasi bagi pikiran, tapi tetap, tidak semua orang memiliki selera yang sama terhadap musik, setidaknya untuk saat yang sama. Selera seseorang muncul disebabkan karena telah ada proses-proses lain yang mendahuluinya.

Misalnya saat sedang melakukan suatu aktivitas seperti membaca, memikirkan sesuatu, tiba-tiba terdengar lirik atau lantunan yang sangat menggugah, kita menjadi semakin terinspirasi.

Seperti saat Saya sedang membaca status seorang teman di facebook yang membagikan trek Suicide by Stars dari band God is an Astronaut, saat itu juga Saya langsung penasaran dengan band ini, karena video clipnya bertema tentang ruang angkasa, walaupun bukan video resmi, saya rasa yang membuat video klipny pasti sangat terinspirasi dari musik yang ia sertakan sehingga audio dan visualnya sangat pas bagi saya. Ditambah lagi sebelumnya saya menyukai karya oleh musisi Nigel Standford, karena musiknya yang bertajuk CYMATIC: Science vs. Music dan AUTOMATICA: Robots vs Music. Tentu berkat Sinematografi bertema sains seperti resonansi, robot, dan Tesla coil mejadikan kontennya semakin baik, sehingga tidak salah beberapa komentar pada platform youtube menyebut karyanya sebagai the soundtrack of science. Dan tentu karena sebelumnya saya menyukai film bertopik Sci-Fi seperti Interstellar. Interstellar adalah sebuah film yang memiliki soundtrak sangat keren. Soundtrack yang dibuat oleh seorang komposer bernama Hanz Zimmer tersebut sangat-sangat bikin merinding bagi yang menghayati adegan demi adegan film Interstellar. Demikianlah proses-proses yang saya maksud tersebut, jikalau dijabarkan lagi tidak akan ada habisny.

Kembali ke masalah selera, tentu Saya tidak semata-mata hanya menyukai musik-musik tanpa lirik atau tanpa vokal seperti yang saya sebutkan di atas saja, Saya juga tidak menyukai semua musik. Saya suka musik tapi tidak semuanya. LOL 😂.
Eh, bukannya kita semua begitu yaa?!. 😁

Baiklah, Saya hanya bercerita tentang apa yang ingin dan sanggup saya ceritakan. Jadi, untuk beberapa tipe musik memang mengandung banyak detil yang memang tidak enak didengar tanpa perangkat tambahan seperti earphone. Contohnya, seorang teman saya pernah mengatakan bahwa playlist musik saya itu terdengar seperti nada dering.  Hahaha. Musik yang mengandung banyak detil lebih cocok dinikmati dengan speaker kualitas baik atau earphone yang bagus. 

Sekian dulu tulisan saya kali ini. Terima kasih sudah berkunjung.

Post a Comment

PENTING...! Pastikan komentar anda adalah berupa pertanyaan, koreksi, atau hal serupa lainnya yang
BERMANFAAT (bagi anda atau mungkin bagi pengguna lainnya dikemudian hari). Komentar yang bersifat
BASA-BASI (seperti thanks, semoga bermanfaat atau hal serupa lainnya) akan dihapus ^_^